Webinar SERASI OSIS SPENLUSA, Ajak Remaja Temukan Jati Dirinya

OSIS SMP Negeri 10 Surabaya melaksanakan webinar SERASI (SPENLUSA Webinar Bersama Ahli) yang bertajuk “Hello Future: Mental Health and Self Identity”, Sabtu (26/3/2022). Webinar yang dilaksanakan melalui media zoom meeting ini mengangkat tema seputar kesehatan mental remaja dan identitas atau pencarian jati diri remaja.

Rangkaian acara dibuka pada pukul 10.00 pagi WIB oleh moderator kegiatan, Nikita Rossie Kirana yang juga salah satu perwakilan panitia OSIS. Dalam kegiatan ini, Bapak Dian Eko Restino, S.Pd, Gr. bertindak sebagai narasumber.

Baca juga:
“Banjari “Miftahul Jannah” SPENLUSA Juara 3 SMATAG Fest’22“

Pada awal pemaparannya, Pak Dian mengatakan bahwa pelaksanaan webinar yang diadakan secara online ini sangat bagus bagi kita sebagai generasi muda untuk memproyeksikan atau memandang jauh tentang masa depan dengan dibekali banyak hal terutama dalam sisi psikologis. Dalam presentasinya, beliau menjelaskan bahwa tugas terpenting remaja ialah menemukan identitas diri, kita harus mengenal diri sendiri terlebih dahulu secara mantap.

“Semua pencarian itu tentunya memerlukan proses, semua perlu waktu. Remaja tentu harus mengeskplor diri mereka, dan jika hal itu tidak tercapai, maka akan mengalami krisis identitas, dan itu berpotensi akan menggangu kesehatan mental”, tuturnya.

Lalu berlanjut ke materi beliau yang kedua, yakni membahas mengenai mental. Pada materi ini Pak Dian memaparkan apa saja yang menjadi faktor pemicu gangguan kesehatan mental yang di alami oleh kebanyakan orang terutama anak muda. Bagaimana ciri-ciri anak yang mempunyai gangguan tersebut. Dan bagaimana cara penanganannya.

Seusai presentasi narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara para peserta. Pertanyaan dilontarkan oleh salah satu peserta yang bernama Tiara. Ia bertanya bagaimana jika kita punya minat di bidang itu, tapi kita merasa tidak punya bakat, apa yang harus kita lakukan. Pak Dian, yang juga merupakan guru Bimbingan dan Konseling ini menjawab dengan mengaitkan sedikit mengenai minat dan bakat.

“Bakat adalah karunia yang diberikan Tuhan, semua orang memiliki itu, namun sifatnya terpendam. Yang mana harus digali dan ditemukan. Dan jika kita bisa menemukan bakat itu, kita akan menjadi ahli dalam bidang itu. Sedangkan minat adalah kesukaan, orang yang berminat belum tentu berbakat. Jadi yang harus kita lakukan adalah konsisten, tekun dalam melakukan sesuatu di bidang itu”, pungkasnya.

Rangkaian kegiatan SERASI “Hello Future: Mental Health and Self Identity.”” di akhiri pada pukul 11.30 WIB dengan foto bersama. Melalui kegiatan ini di harapkan seluruh remaja Indonesia bisa menggali bakat dan minat mereka, mengenal diri sendiri dengan lebih baik, dan juga menjaga kesehatan mental mereka yang mana merupakan salah satu aset terpenting untuk masa depan.