Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan kegiatan Parade Mahakarya Topeng Nusantara. Program tersebut berisi diantaranya adalah lomba desain topeng yang diikuti oleh para perupa di seluruh nusantara. Dan akan ditampilkan dan dipamerkan pada Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020.
PKN 2020 menjadi perhelatan kebudayaan yang sangat besar. Tak main-main, 4.791 seniman dan pekerja seni terlibat, dengan 27 tema konferensi, 93 pergelaran, dan 1.477 karya seni visual yang dipamerkan. Kali ini, tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19, PKN dilangsungkan secara daring lewat situs web resminya dan sejumlah aplikasi. Penutupan PKN 2020 telah berlangsung Selasa (1/12/2020) malam.
SMP Negeri 10 Surabaya turut serta dalam lomba desain topeng tersebut. Topeng bernama “DATA” tersebut merupakan karya bersama Bapak Mursidi, S.Pd., Farhan Eka Febriyanto, S.Pd., dan Dian Eko Restino, S.Pd., Gr. Cukup unik, Topeng DATA ini terbuat dari limbah kertas dan limbah elektronik yang memiliki makna filosofis yang dalam. Melalui pengerjaan dengan memakan waktu kurang lebih 1 pekan, topeng DATA ini berhasil menembus sebagai Peserta Terpilih Lomba Topeng PKN 2020.

Mursidi menuturkan bahwa semua karya seni selalu muncul dari kegelisahan. Begitu pula dalam membuat karya topeng ini. Beliau mengatakan saat ini banyak manusia menutupi dirinya dengan topeng atau wajah-wajah palsu. Hal ini menjadikan beliau mengekspresikan keresahan tersebut dalam karya topeng “Data”.
“Saya mengkhawatirkan keilmuan dibawa ke arah topeng, atau hal yang semu. Karena apa, semua sudah mengandalkan data. Data itu disimpan di otak tapi disimpan di penyimpanan berdasarkan kemajuan teknologi. Ketika data itu di delete, maka orang yang harusnya menyimpan pengetahuan di otak hakikatnya sudah dimatikan sebelum jasadnya mati. Ketika para orang berilmu mati, maka akan banyak manusia yang bodoh karena mereka bertanya kepada orang-orang yang tak berilmu. Hal ini sesuai hadits Rasulullah”, tuturnya.
Disamping itu, Farhan berharap acara pekan kebudayaan ini terus diadakan setiap tahunnya. Karena acara ini memacu semangat dan kreatifitas guru untuk menuangkan ekspresi dan juga dapat menginspirasi siswa.
“Harapan saya kedepan kegiatan pekan kebudayaan nasional akan terus ada sehingga kami atau saya bersama rekan saya pak mursidi pak Dian bisa terus semangat untuk ber ekspresi sebagai kegiatan memberi tauladan pada siswa siswa karna kita ini sebagai guru semoga kami bisa memotivasi siswa siswi SMPN 10 Surabaya agar selalu berkespresi berkarya entah di bidang seni maupun karya lainnya karna karya seni adalah sarana kita menyampaikan atau berekspresi”, ucapnya.
Baca juga:
“Kangen Kartolo JTV, Cak Dian Raih Kidungan Terbaik November”
Berikut deskripsi lengkap Topeng “DATA” karya guru-guru SMPN 10 Surabaya:
Konsep: Topeng merupakan salah satu hasil seni yang mengekspresikan perasaan karakter manusia atau makhluk lain. Seringkali, topeng juga dimaknai sebagai penutup atau Talbis wajah asli. Lebih lanjut, menutup suatu hakikat. Peristiwa Talbis pertama kali dilakukan oleh Iblis, yang datang memperdaya Adam dengan topeng Malaikat. Talbis Iblis bertugas mengacaukan cara berpikir, pola berpikir, dan struktur berpikir supaya yang benar jadi tampak salah dan yang salah jadi tampak benar.
Kita telah memasuki era peradaban yang “canggih”. Era globalisasi, Revolusi teknologi 4.0, dimana ketergantungan terhadap teknologi sangatlah tinggi. Tidak terkecuali di dunia ilmu pengetahuan. Khawatirnya, ilmu pengetahuan juga terbawa ke arah topeng. Menutup hakikat ilmu dengan hal yang semu. Saat ini, manusia menjadi malas menghafal, karena semua data tersimpan di sistem penyimpanan berbasis cloud, Tinggal klik, akses, data bisa kita unduh di memori cloud. Bukan di memori otak.

Warna Biru : Pada topeng ini, warna biru pada wajah topeng memiliki makna samudera ilmu pengetahuan yang pada hakikatnya sangat luas.
Chip : Penyimpanan cloud disimbolkan dengan chip memori di kepala, dimana otak kiri untuk memikir hal eksak sudah dikuasai memori teknologi. Chip kecil dibawah artinya ruang ingat atau pengetahuan manusia yang kecil, sedangkan chip besar diatas artinya angan-angan yang lebih besar dari ingatannya sendiri. Manusia lebih banyak berangan-angan tanpa mempertimbangkan pengetahuannya yang terbatas.
Baca juga:
““Belajar Matematika Lebih Mudah Bersama Bu Iness di Acara “Sinau Nang Omah””
Rambut dan Alis : Rambut dan Alis dari Kabel warna-warni menggambarkan otak kanan yang berfungsi sebagai pengolah seni telah dibatasi dan sudah tidak sejalan dengan kreatifitas. Segala macam informasi atau data-data yang ada sudah tersusun sedemikian rupa sehingga manusia dalam hal ini tidak memungkinkan dapat merubahnya.
Mulut : Akhirnya, yang di dalam otak sesuai dengan mulut terbuka yang digambarkan dengan angka 0. Data yang hakikatnya disimpan di otak tetapi esensinya kosong. Karena data tersebut berada di chip penyimpanan awan atau cloud. Ilmu yang berada pada manusia bisa mati lebih cepat sebelum manusia itu mati, jika data di chip cloud dimatikan. Sehingga, secara tidak langsung manusia sudah dibunuh sebelum mati. Jika sudah terjadi demikian, maka manusia akan mencari rujukan ke orang yang sebenarnya bodoh dan menyesatkan.
Mata Merah dan kerut kening diantara dua alis : Mata merah terbelalak membentuk kerut kening diantara dua alis bermakna terpaksa untuk fokus pada segala informasi yang ada pada cloud yang mengurangi fokus pada imajinasi natural dalam kehidupan nyata. Secara keseluruhan topeng “Data” menggambarkan karakter yang tercipta akibat perubahan zaman dan memungkinkan untuk menggubah esensi manusia pada umumnya.
Berikut video lengkap penutupan PKN 2020:
Jurnalis : Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Editor : Nazilatul Maghfirah/ @zila_fira
Publisher : Wid Dwi Bowo/ @tvpendidikan_official
Saluuutttt
Lanjutkan anak muda dan anak tua
Terus semangat guru-guruku dalam membuat karya yang lebih bagus lagi.
Semangat
Terus semangat dan jangan pernah merasa lelah bagi para guru SMPN 10 SURABAYA untuk menciptakan karya” yang lebih bagus lagi….
Kerennn terus berkarya guru dan siswa spenlusa. Spenlusa Jaya…
Saya sangat bangga karena guru dari SMPN 10 SURABAYA,bisa membuat karya topeng yang bagus.