Tisya Novalita: “Masa Pandemi, Hak Belajar Anak Harus Tetap Terpenuhi”

Hai teman-teman perkenalkan nama saya Tisya Novalita, saat ini saya duduk di SMP Negeri 10 Surabaya. Sudah beberapa bulan ini kita sudah hidup berdampingan dengan virus Covid-19, yang merubah segala aktivitas dan perilaku kita sehari-hari. Pemerintah pun tak henti-hentinya mengambil langkah-langkah untuk menangani dan menerapkan kebijakan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 karena sangat berdampak negatif terhadap aspek kehidupan seperti aspek kesehatan, sosial dan ekonomi.

Baca juga:

“Kompetisi Konten Kreatif LPA Surabaya, SPENLUSA Sabet Juara II Vlog”

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak negatif terhadap orang dewasa melainkan juga anak-anak. Mereka juga merasakan berbagai efek negatif dari merebaknya virus corona dan berdampak juga pada pemenuhan hak-hak anak.
Seperti yang kita ketahui ada 10 hak anak yang harus terpenuhi yaitu:
1. Hak untuk bermain
2. Hak untuk mendapatkan pendidikan
3. Hak untuk mendapatkan perlindungan
4. Hak untuk mendapatkan identitas
5. Hak untuk mendapatkan status kebangsaan
6. Hak untuk mendapatkan makanan
7. Hak untuk mendapatkan akses kesehatan
8. Hak untuk mendapatkan rekreasi
9. Hak untuk mendapatkan kebersamaan
10. Hak untuk berperan dalam pembanguan

Tisya Novalita, tetap mengikuti pembelajaran untuk pemenuhan pendidikan anak. (Foto: Tisya)

Pembatasan interaksi sosial menghambat pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali bidang pendidikan yaitu memindahkan proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur tersebut dengan memanfaatkan teknologi sebagai pembelajaran daring. Namun tak jarang pula banyak kendala yang dirasakan seperti penguasaan teknologi yang rendah, keterbatasan sarana dan prasarana, jaringan internet dan biaya.

Pemerintah saat ini telah mengkaji aturan kenormalan baru atau New Normal dalam segala aspek termasuk aspek pendidikan. New Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim meluncurkan wacana akan dibukanya pembelajaran tatap mata untuk jalur hijau atau jalur bebas Covid, untuk jalur kuning dan merah masih belum ditentukan.

Baca juga:

“Tisya Novalita: Serunya Belajar di Rumah Dengan Aplikasi Daring”

Selama proses belajar mengajar di rumah atau daring sebagai pelajar kita tidak boleh pasrah dan menyerah dengan keadaan dan kondisi keterbatasan jarak selama berada di rumah, kita lebih bisa belajar mandiri atau belajar bersama keluarga, dan tetap semangat belajar ditengah pandemi Covid-19. Kita harus bisa menjadikan setiap tempat sebagai sekolah dan menjadikan setiap orang sebagai guru termasuk orang tua kita.

Oleh karena itu kami berharap semoga pemerintah dapat memaksimalkan perencanaan pendidikan dengan baik di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir ini agar kedepannya para pelajar tidak merasa bosan ketika harus terus menerus belajar di rumah. Pandemi bukan alasan untuk berhenti belajar. Belajar harus merdeka, tidak terbatasi oleh fisik, ruang dan waktu, apalagi pandemi. Merdeka belajar untuk memenuhi hak pendidikan kita sebagai anak bangsa.

Baca juga:

Tisya Novalita: Liburan Terbaik Adalah Berkumpul Bersama Keluarga”

Penulis : Tisya Novalita (8-H)/ @tisyavalita_
Publisher : Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino

4 thoughts on “Tisya Novalita: “Masa Pandemi, Hak Belajar Anak Harus Tetap Terpenuhi”

  1. Saya setuju dengan pendapat penulis ( kak Tisya), kita harus tetap semangat belajar dalam keadaan apapun. Semoga kak Tisya sukses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *