Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Halo sahabat-sahabat pelajar, terkhusus sahabat-sahabatku di SMP Negeri 10 Surabaya. Liburan hampir selesai nih, bagaimana liburan kalian? Oh iya, perkenalkan, namaku Tisya Novalita dari kelas 7-D. Merespon dari tulisan kemarin tentang liburan di website dari Pak Dian( yang kebetulan juga wali kelas saya) berjudul “Wahai Kaum Mager dan Rebahan, Bangkitlah!” dan juga give away dari instagram @wajah_spenlusa, ingin rasanya saya berpartisipasi dan juga mencoba belajar menulis tentang hal-hal inspiratif yang saya lakukan waktu liburan.
Liburanku diawali dengan penerimaan rapor semester ganjil, kemudian sekolahku mengadakan kegiatan diklat PMR (baca: Diklatsar PMR Madya SPENLUSA). Saya pun ikut dalam kegiatan tersebut karena wajib bagi yang ikut kegiatan ekstrakurikuler PMR. Diklat ini sangat berkesan bagi saya, karena saya merasa mempunyai banyak keluarga dan sahabat, bisa mengembangkan keterampilan diri dan ikut berpartisipasi untuk almamater tercinta pada kegiatan ekstrakurikuler ini. Acara demi acara berlangsung dengan lancar dan sukses, kemudian kami pulang ke rumah masing-masing.

Untuk menghilangkan penat dan mengembalikan fikiran yang fresh, saya dan kedua orangtua saya mengisi liburan dengan berkunjung ke rumah kakek yang berada di daerah Jombang. Ibu saya berasal dari daerah yang dijuluki “Kota Santri” ini, tepatnya dari Desa Gedangan Kecamatan Mojowarno. Desa yang asri, nyaman, sejuk dan menyajikan panorama sawah yang hijau. Disana ada kakek yang tinggal bersama kakak kandung ibu saya, karena nenek saya sudah tiada. Rasanya sudah tidak sabar saya ingin bertemu kakek dan menghirup udara segar khas pedesaan.
Kami berangkat pukul 05.00 WIB pagi dengan mengendarai kereta api, kami tiba pukul 07.00 WIB. Kedatangan kami disambut suka cita oleh kakek. Kami pun sangat senang dan bersyukur melihat kakek dan saudara yang lain dalam keadaan sehat wal’afiat tak kurang satu apapun. Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamin.
Kami menghabiskan liburan selama 1 pekan, mengisi hari-hari dengan banyak kegiatan seperti membantu kakek, memberi makan ternak, melihat sawah, dan pergi ke pasar tradisional desa. Suatu hal yang sulit bahkan mungkin tidak bisa saya temukan di kota. Hawa yang dingin dan sejuk juga orang-orang yang ramah membuat kami betah tinggal di desa. Setiap sore kami berkumpul dan bercengkrama bersama-kakek dan seluruh saudara, bercerita banyak hal, makan bersama,dan bersenda gurau. Salah satu kebahagiaan terbesar adalah saat melihat senyum dan keceriaan menghias wajah setiap anggota keluarga, ternyata bahagia itu sederhana ya.

Setelah 1 minggu di desa, tiba waktunya kami pulang ke Surabaya, kami berpamitan kepada kakek, saudara yang lain, dan tetangga rumah kami. Kakek berpesan padaku untuk “rajin belajar, patuh kepada orangtua supaya kelak menjadi orang sukses”. Insyaallah aku akan selalu ingat nasehat kakek dan aku selalu berdoa, semoga kakek dan seluruh anggota keluargaku selalu sehat agar kami bisa berkumpul kembali.
Nah itu tadi sedikit cerita yang bisa saya bagikan ke sahabatku semua. Sayangnya, saya tidak bisa berbagi banyak foto karena handphone saya mengalami trouble, harus masuk “bengkel” untuk di servis. Akhirnya semua foto hilang. Tetapi semoga tetap bisa memberikan inspirasi bagi sahabat-sahabatku semua. Sekian “coretan” dari saya, dan sukses selalu untuk website SMP Negeri 10 Surabaya.
“Bagiku, Liburan terbaik bukan tentang destinasi wisata atau kemewahan, tetapi liburan terbaik adalah menghabiskan waktu bersama keluarga“
Tisya Novalita

Penulis : Tisya Novalita (7-D)
Editor : Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Publisher : Nazilatul Maghfirah/ @zila_fira
One thought on “Tisya Novalita: Liburan Terbaik Adalah Berkumpul Bersama Keluarga”