by Kamis (06/02/2020) SMP Negeri 10 Surabaya lebih padat dari hari biasanya. Tampak beberapa mobil berjejer di halaman sekolah sejak pukul 07.30 WIB. Beliau-beliau adalah tim dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik), Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Surabaya, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo). Kegiatan yang dilakukan kali ini adalah dalam rangka antisipasi gangster dan konten negatif di kalangan pelajar.
Akhir-akhir ini, Surabaya memang diresahkan dengan munculnya gangster-gangster dengan membawa senjata tajam, dan kebanyakan berasal dari usia pelajar. Mengutip Bapak Sujatim dari Dispendik, kegiatan ini merupakan upaya untuk mencegah para siswa terlibat dalam gangster dan konten negatif.
“Ini adalah upaya dari Ibu Walikota merespon keresahan tentang para gangster. Kami sebagai leading sector dari Dispendik dan tim dari dinas yang lain mengupayakan antisipasi mencegah para siswa terlibat dalam gangster dan konten negatif di handphone”, Kata Bapak Sujatim.
Selain itu, Ibu Nebi, psikolog dari DP5A menambahkan bahwa dalam mengantisipasi dan mencegah siswa terlibat gangster dan melihat konten negatif di gawai/handphone, memerlukan kerjasama yang baik antara guru dan terutama para orang tua.
“Peran para orang tua sangatlah besar dan penting. Pola komunikasi yang baik antara anak dan orang tua menjadi salah satu kunci dalam mencegah anak melakukan hal negatif. Dan ini yang belum banyak disadari para orang tua”, Ungkap Ibu Nebi.
Pada awalnya, memang banyak siswa yang resah dengan kegiatan ini karena siswa menganggap ada penyitaan gawai, padahal dibolehkan untuk membawanya ke sekolah sebagai media pembelajaran. Begitu juga beberapa orang tua yang bertanya-tanya tentang hal tersebut. Klarifikasi dari staff Humas, Ibu Astin Nikmah mengatakan bahwa siswa yang membawa gawai tidak dilakukan penyitaan. Kecuali jika ditemukan konten negatif dan indikasi keterlibatan dengan gangster, akan dilakukan pembinaan.
“Siswa yang membawa hp, tidak disita oleh sekolah ataupun petugas. Gadget tersebut tetap dibutuhkan dalam pembelajaran. Namun, jika ada yang mengakses atau memiliki konten negatif, juga grup-grup WhatsApp yang berpotensi meresahkan, maka akan dilakukan pembinaan. Jadi, para siswa dan orang tua tidak perlu berlebihan beranggapan negatif kalau hp akan disita dan tidak dikembalikan. Semua ini demi kebaikan anak-anak kita”, Kata Ibu Astin.
Baca juga: “SMP Negeri 10 Surabaya Siap Menuju Teknologi “Atas Awan”“
Lebih lanjut, Bapak Kepala Sekolah, Drs. M. Masykur Hasan, M.Si mengatakan bahwa upaya sekolah dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan gadget adalah supaya siswa sibuk menggunakan gawai, tetapi digunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas melalui akun Microsoft Office 365. Beliau juga berpesan kepada para orang tua untuk memantau aktifitas putra-putrinya di gawai dan pergaulannya masing-masing.
“Pembelajaran berbasis pemanfaatan gadget ini juga sebagai salah satu upaya agar siswa sibuk menggunakan handphone atau gawai untuk kegiatan belajar. Karena semua tugas dan ulangan akan di share melalui akun Microsoft Office 365 masing-masing. Untuk itu diperlukan kerjasama dengan para orang tua dalam memantau siswa dalam menggunakan gawai dirumah. Untuk para siswa, bergaullah dengan baik dan manfaatkan kemajuan teknologi dengan hal-hal positif. Dan para orang tua harus tahu dengan siapa anaknya bergaul di lingkungannya masing-masing untuk mencegah anak terlibat dalam gangster. Mari bersama jogo Suroboyo”, Tambah Abah Masykur.
Baca juga: “Polsek Tegalsari Sosialisasikan Aplikasi JOGO SUROBOYO 2407“
Jurnalis : Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Editor : Nazilatul Maghfirah/ @zila_fira
Publisher : Wid Dwi Bowo/ @tvpendidikan_official
3 thoughts on “Tim Dispendik, Bidang Kesra Pemkot, DP5A, Satpol PP dan Diskominfo Lakukan Antisipasi Gangster dan Konten Negatif di SMPN 10 Surabaya”