SMP Negeri 10 Surabaya kedatangan tamu dari tim verifikasi dan validasi lapangan (Verlap) Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi, Kamis (9/6/2022). Tim Verlap tersebut berasal dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) provinsi Jawa Timur.
Kedatangan tim Verlap ini bertujuan untuk mencocokkan dokumen kelengkapan dengan kondisi riil di sekolah. Sekitar pukul 13.00 WIB tim Verlap telah sampai di SPENLUSA dan disambut oleh musik kolintang serta siswa kader lingkungan yang tergabung dalam SPENLUSA Green Team.
Kepala SMPN 10 Surabaya, Drs. M. Masykur HS., M.Si dalam sambutannya menyampaikan, dengan area sekolah yang relatif sempit tetapi tetap dijadikan tempat yang nyaman untuk belajar dan berkegiatan. Dengan pembiasaan menjaga lingkungan yang bersih dan asri.
“Pada prinsipnya yang kami tanamkan di sekolah ini, Adiwiyata bukan hanya sekedar lomba atau usulan. Tetapi memang kami awali untuk membuktikan kebiasaan perilaku warga SMPN 10 Surabaya untuk peduli dan menjaga lingkungan”, ujarnya.
Verifikator DLH Jatim, Fauzi Bachtiar Achmad, MT. turut memberikan sambutannya. Beliau mengatakan bahwa yang terpenting dalam pertemuan ini adalah pelajaran yang bisa diambil dari sharing dan diskusi tentang Adiwiyata serta silaturahmi yang terjalin.
“Yang terpenting adalah kita bisa berjumpa dan sharing apa yang bisa dilakukan dan seperti apa Adiwiyata yang seharusnya dilakukan. Sehingga langkah demi langkah baik guru dalam pembelajarannya dan melakukan aktifitasnya tidak ragu-ragu didalam kegiatan Adiwiyata ini”, ucapnya.
Baca juga:
“Puskesmas Dr. Soetomo Sosialisasikan Pencegahan Hepatitis di SPENLUSA“
Kemudian, para verifikator melakukan pengecekan bukti berkas dan berkeliling ke semua ruangan guna meninjau fasilitas lainnya. Selain guru dan siswa kader lingkungan, komite sekolah, Lurah, Camat serta paguyuban orang tua dan warga sekitar yang diwakili oleh ketua RT/RW juga hadir dalam Verlap Adiwiyata Provinsi ini.
Konservasi air dan penghijauan dengan vertical garden bisa dimanfaatkan lebih maksimal lagi untuk lahan SMPN 10 Surabaya yang tidak terlalu luas. Hal tersebut dikatakan oleh Baariqul Haqq, verifikator DLH Jatim. Beliau juga berharap Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS ) bisa lebih ditingkatkan.
“Harapannya bisa ditingkatkan lagi terkait dengan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan itu dan bisa dilaksanakan semua warga sekolah. Ketika sudah terlaksana juga bisa diimplementasikan di sekitar warga sekolah”, tuturnya.
Ketua tim GPBLHS SMPN 10 Surabaya, Koes Indrawati S.Pd. telah membentuk tidak kurang dari 80 siswa kader lingkungan yang selama ini menjadi ujung tombak. Mereka terbagi dalam 11 kelompok kerja (pokja) yang didampingi oleh para guru dalam melakukan kegiatan Adiwiyata.
“Banyak hal yang telah diupayakan tim. Diantaranya, para guru menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan. Kader lingkungan juga telah menggalakkan penanaman pohon atau tanaman, biopori, kompos dari takakura, juga hidroponik dan banyak hal lainnya. Beberapa produk juga telah dihasilkan, contohnya ada sirup belimbing wuluh, kunyit asam, keripik sirih, hand sanitizer dan sabun dari sirih merah. Semoga bisa lolos (Adiwiyata provinsi)”, jelasnya.
Baca juga:
“Webinar SERASI OSIS SPENLUSA, Ajak Remaja Temukan Jati Dirinya“
Jurnalis : Awrilutsania Hamidya (8-i)/ @awtsani_
Editor dan Publisher: Humas SPENLUSA
Nama:Aprilia Devi Pertiwi
Kelas:7B
No.absen:04
Semangat terus