SMP Negeri 10 Surabaya Sosialisasikan Bahaya Pornografi Kepada Orangtua dan Siswa

SMP Negeri 10 Surabaya hari ini (Selasa 11/02/2020) melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang bahaya pornografi kepada para orangtua dan siswa. Hal ini dilakukan merespon dari tim Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik), Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Surabaya, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) yang kemarin kamis melakukan antisipasi gangster dan konten negatif di SMP Negeri 10 Surabaya.

Baca juga: “Tim Dispendik, Bidang Kesra Pemkot, DP5A, Satpol PP dan Diskominfo Lakukan Antisipasi Gangster dan Konten Negatif di SMPN 10 Surabaya

Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Surabaya, Bapak Drs. M. Masykur Hasan, M.Si berkesempatan membuka langsung dan memberikan ulasan mengenai bahaya pornografi, didampingi oleh Wakasek Kurikulum, Bapak Sarwiyanto, S.Pd, M.Si, Bapak Agung Adriyanto S.Pd sebagai Wakasek Kesiswaan, Bapak Adi Iswanto, S.Pd selaku Wakasek Sarpras dan para guru BK. Acara ini berlangsung pukul 08.00 – 09.30 WIB.

Abah Masykur Menyampaikan Sosialisasi Bahaya Pornografi. (Foto: Dian)

Dalam sosialisasinya, Abah Masykur mengatakan, anak yang kecanduan pornografi efeknya lebih berat dibandingkan narkoba dan siklusnya akan berlipat.

“Konsep utamanya, otak kita dibagi menjadi beberapa bagian. Ada bagian yang disebut Pre Frontal Corteks (PFC), dan disinilah kalau bahasa agama, letaknya akhlak. Dan bagian ini yang akan dialiri hormon dopamin yang mengakibatkan rasa ketagihan, dan kemudian akan merendam PFC dan menjadikannya mengkerut dan rusak. Tim BK langsung merespon dengan baik dan dituliskan di website sekolah”, Ucap Abah Masykur.

Baca juga: “Dampak Pornografi Pada Anak, Sepele? Anda Salah Besar!

Abah Masykur juga menyampaikan pentingnya kerjasama antara sekolah dengan orangtua. Beliau mengatakan bahwa hakikatnya para orangtua lah yang seharusnya mendidik anak-anaknya, sedangkan guru di sekolah adalah orang yang diamanahi membantu mendidik, tetapi pendidikan yang utama tetap berada dalam keluarga.

“Jadi pemahaman masyarakat yang selama ini agak keliru, bahwa seolah-olah pendidikan itu hanya tugasnya sekolah. Sebenarnya itu tugas utama orangtua, sedangkan guru di sekolah membantu. Dalam bahasa agamanya, Kullu mauludin yuladu alal fitroh. Fa abawahu yuhawwidanihi au yunassironihi au yumajjisanihi… , semua anak terlahir fitrah, maka kedua orangtua lah yang bertanggung jawab”, Tambah Abah Masykur.

Sosialisasi Bahaya Pornografi di SMPN 10 Surabaya. (Foto: Dian)

Lebih lanjut, Abah Masykur menegaskan bahwa penguatan keimanan dan ketaqwaan kepada anak adalah kunci utama. Sekolah sudah mengusahakan sebisa mungkin untuk melaksanakan sholat berjamaah dengan siswa, membiasakan beribadah untuk meningkatkan karakter religius siswa.

“Anak adalah penolong kita ketika kita nanti sudah meninggal. Salah satu amal yang terus mengalir adalah doa dari anak yang sholeh kepada kedua orangtuanya. Mari kita bersama-sama menghindarkan anak-anak kita dari konten negatif, menjadikan anak kita sholeh dan sholihah berdasarkan iman dan taqwa”, Kata Abah Masykur.

Baca juga: “Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di SMP Negeri 10 Surabaya Melalui Contoh Kongkrit (2)

Selanjutnya, Bapak Agung Adriyanto, S.Pd selaku Wakasek Kesiswaan menambahkan, sekolah memang setengah mewajibkan siswa untuk membawa gawai/ponsel bagi yang punya, karena semua pembelajaran di SMP Negeri 10 Surabaya telah menggunakan aplikasi Microsoft Office 365. Beliau juga menambahkan sekaligus mengklarifikasi bahwa yang tidak boleh adalah konten gawai yang tidak pantas, bukan tidak boleh membawa gawai.

“Sekolah sudah membuat regulasi yang ketat tentang penggunaan gawai di sekolah. Jika sedang tidak digunakan pembelajaran oleh guru, gawai wajib masuk kotak penyimpanan. Sekolah juga mengucapkan terimakasih kepada tim Pemkot Surabaya yang telah melakukan antisipasi gangster dan konten negatif di SMPN 10 Surabaya. Ini juga perlu kerjasama dengan orangtua mengenai pengawasan gawai di rumah agar usaha yang dilakukan sekolah tidak sia-sia”, Kata Bapak Agung menutup acara.

Bapak Agung Memberikan Tambahan Penjelasan. (Foto: Dian)

Jurnalis : Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Editor : Nazilatul Maghfirah/ @zila_fira
Publisher : Wid Dwi Bowo/ @tvpendidikan_official

3 thoughts on “SMP Negeri 10 Surabaya Sosialisasikan Bahaya Pornografi Kepada Orangtua dan Siswa

  1. Anak-anak, jangan sekali kali kalian mencoba atau sekedar mencicipi Narkoba ya..
    Karena sekali kalian terjerumus, kalian tidak akan terus terjerat dan tidak bisa lepas dari cengkeraman Narkoba.

    Nah, bagaimana Cara kalian agar terhindar dari Narkoba?
    Tuliskan komentar dibawah yaa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *