by Pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi siswa SMP sederajat tinggal menghitung hari. Persiapan demi persiapan terus dilakukan, baik oleh Dinas Pendidkan Kota Surabaya maupun oleh sekolah terkait. USBK SMP tersebut akan dilaksanakan tanggal 23 Maret – 7 April 2020, sedangkan UNBK dilaksanakan tanggal 20-23 April 2020.
Tidak ketinggalan, SMP Negeri 10 Surabaya turut mempersiapkan dengan matang segala sesuatu terkait dengan ujian akhir siswa kelas IX ini. Hari ini, Kamis (20/02/2020) SMP Negeri 10 Surabaya melaksanakan simulasi USBK hari pertama. Tidak kurang dari 12 server utama di 12 ruang disiapkan untuk menampung 428 siswa kelas IX yang akan melaksanakan ujian akhir di almamater SMP tercintanya.
Baca juga: “Penerimaan Rapor Semester Ganjil, Abah Masykur Sosialisasikan Pembelajaran Revolusi 4.0 Kepada Wali Murid“
Ibu May Yustina S.Pd selaku staff bidang kurikulum SMP Negeri 10 Surabaya menjelaskan bahwa, dari total 428 siswa yang akan mengikuti ujian tersebut tidak hanya dari SMP Negeri 10 Surabaya saja, tetapi ada juga beberapa siswa dari SMP Teuku Umar.
“Rinciannya, 378 peserta dari siswa reguler SMPN 10, 25 peserta dari siswa SMPN 10 Terbuka serta 25 siswa dari SMP Teuku Umar yang menjadi sekolah penggabung. Dan total 428 siswa inilah nanti yang akan mengikuti USBK dan UNBK di SMP Negeri 10 Surabaya”, terangnya.
Selanjutnya, Ibu May Yustina juga mengapresiasi kerja keras tim IT, dukungan Kepala Sekolah dan antusiasme siswa dalam pelaksanaan simulasi persiapan USBK dan UNBK ini.
“Dengan segala upaya, kerja keras tim IT, dukungan luar biasa dari Bapak Kepala Sekolah dan semangat para siswa Alhamdulillah semua berjalan lancar. Dan yang paling penting, para siswa dapat mengerjakan dengan baik”, tambahnya.
Sementara itu, Wid Dwi Bowo S.T, M.Pd selaku Koordinator Proktor mengatakan, dari 12 ruang yang telah disiapkan tersebut, tidak semuanya menggunakan Personal Computer (PC). Siswa juga bisa memakai gawai pintar yang telah diinstal aplikasi Mobile Exam untuk USBK.
“Beberapa kelas telah kami ‘sulap’ menjadi laboratorium ujian, tidak menggunakan PC, tetapi memakai gawai yang sebelumnya telah diinstal aplikasi Mobile Exam. Aplikasi ini mencegah siswa membuka tab baru atau membuka aplikasi lainnya. Dengan begitu, integritas ujian tetap terjaga. Ujian yang dijalankan tidak memakai paket data internet di gawai, tetapi memakai Wi-Fi dengan jaringan intranet”, tuturnya.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Surabaya, Bapak Drs. M. Masykur Hasan, M.Si yang juga memantau dan memandu simulasi secara langsung di ruang ujian mengatakan bahwa pengupayaan 12 server ini untuk mempersingkat pelaksanaan ujian menjadi satu sesi saja.
“Dengan 12 server ruang tersebut, ujian bisa dilaksanakan hanya dengan satu sesi, berbeda dari tahun kemarin yang mencapai 3 sesi. Saat ini, hanya beberapa SMP Negeri di Surabaya yang sudah melaksanakan ujian online ini dengan satu sesi. Dilihat dari jumlah siswanya, SMP Negeri 10 Surabaya adalah sekolah yang memiliki jumlah peserta ujian yang banyak. Ini termasuk kemajuan yang luar biasa di SPENLUSA”, ungkap beliau.
Tanggapan positif datang dari para siswa. Iin Dwi Ari Pratiwi misalnya, siswa kelas IX-F tersebut mengatakan bahwa ujian dengan menggunakan gawai mempunyai kemudahan dan kenyamanan tersendiri.
“Dengan ujian menggunakan gadget ini sangat memudahkan siswa, karena kita sudah terbiasa sehari-hari menggunakan gadget, bahkan dalam pembelajaran di sekolah. Jadi, saya tidak merasa kesulitan mengoperasikannya”, jelasnya.
Baca juga: “SMP Negeri 10 Surabaya Siap Menuju Teknologi “Atas Awan”“
Jurnalis : Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Editor : Nazilatul Maghfirah/ @zila_fira
Publisher : Wid Dwi Bowo/ @tvpendidikan_official
Wenak yang pnyk uang bnyk…. Dan ada fasilitas
Sukses selalu untuk spenlusa jaya