Rabu ( 04/03/2020), Guru SMP Negeri 10 Surabaya melaksanakan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Tidak hanya SMP Negeri 10 Surabaya namun semua sekolah SMP Se-Surabaya serentak melaksanakan AKM, baik guru PNS,PTT,GTT,dan guru kontrak (OS). AKM ini sebelumnya dilaksanakan oleh sub rayon semua siswa kelas 9 selama dua hari (2-3/03/2020), sebagai uji coba untuk menggantikan UN yang akan diberlakukan/ diaplikasikan tahun 2021.
Ujian AKM ini terdiri dari dua sesi, dan tidak lupa Kepala Sekolah SMPN 10 Surabaya, Drs. M. Masykur Hasan, M.Si juga ikut memantau jalannya ujian AKM ini dengan mengunjungi Lab 1 dan 2 tempat ujian AKM berlangsung. Langkah-langkahnya pun sama seperti siswa ujian , masuk ke laman Puspendik masukkan username dan password, memasukkan identitas (nama, dan tanggal lahir) dan token yang dirilis.

Jumlah soal pertama 10 soal, soal yang kedua yaitu 29-31 soal. Soal AKM terdiri dari kemampuan bernalar dengan menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan angka (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Meskipun 10 soal pertama dikerjakan dalam durasi 30 menit namun membutuhkan ketelitian, konsentrasi serta pemahaman yang lebih mendalam.
Sebelumnya Soal AKM diperkenalkan pada siswa pada waktu simulasi UNBK pada tanggal 2-3 Maret 2020, jadi meskipun wacana AKM diberlakukan Tahun 2021 tidak menutup kemungkinan soal-soal jenis ini juga keluar pada waktu UN utama. AKM bagi guru bertujuan sebagai gambaran bagaimana mengelola proses pembelajaran kedepannya.
Baca juga: “SMP Negeri 10 Surabaya Siapkan 12 Server Untuk USBK dan UNBK“
Dikutip dari detik.com, menurut Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, kompetensi minimum ini digunakan untuk benar-benar bisa memetakan sekolah dan daerah.
“Asesmen kompetensi minimum adalah kompetensi yang benar-benar minimum di mana kita bisa memetakan sekolah-sekolah dan daerah-daerah berdasarkan kompetensi minimum. Apa itu materinya. Materinya yang bagian kognitifnya hanya dua. Satu adalah literasi dan yang kedua adalah numerasi”, ujarnya.
Setelah submit, ada perintah mulai mengerjakan soal , redaksi soalnya panjang, ada gambar grafik, tabel, menjawabnya pun ada yang dengan mencentang boleh lebih dari satu. Ada yang memilih salah atau benar, pilihan ganda, dan ada pula yang uraian. Untuk yang jawaban berupa uraian ini dibatasi jumlah karakternya.

Cukup unik bentuk soalnya mulai dari seputar ekonomi, kesehatan, sosial, internet, bahkan soal pedagogik guru. Salah satu guru SMP Negeri 10 Surabaya, Linda Windarti, S.Ag mengapresiasi adanya AKM cetusan dari Menteri yang baru ini. Guru Pendidikan Agama Islam ini mengatakan bahwa AKM ini menuntut guru untuk lebih profesional dan melek literasi.
“Dengan Adanya AKM guru lebih dituntut untuk profesional dan mengadakan perubahan pembelajaran yang lebih baik, selain itu soal-soalnya juga seputar realita kehidupan guru dalam dunia mengajar, bagaimana guru bijak menyikapi perubahan belajar dan menganalisa berdasarkan kemampuan literasi dan numerasi”, ungkapnya.
Baca juga: “Juarai Film Pendek MTC Khadijah, SMP Negeri 10 Surabaya Lanjutkan Prestasi Bidang Digital Kreatif“
Jurnalis: Nazilatul Maghfirah/ @zila_fira
Editor: Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Publisher : Wid Dwi Bowo/ @tvpendidikan_official