Satu lagi prestasi yang diraih SMP Negeri 10 Surabaya, yaitu Juara Favorit Kompetisi Video Kreatif Nasional yang diselenggarakan oleh Center for Digital Society – Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kompetisi yang dikhususkan untuk pelajar dan berkolaborasi antar generasi ini diikuti oleh sekitar 100 peserta dari seluruh penjuru tanah air, mulai dari SD hingga SMA sederajat.
Dikutip dari website resminya, http://cfds.fisipol.ugm.ac.id/ kompetisi ini diselenggarakan berangkat dari adanya permasalahan persebaran konten negatif di internet, penyelenggaraan kompetisi video kreatif ini bertujuan untuk mendorong insan pendidikan Indonesia, baik murid maupun guru, untuk menjadi pelopor terciptanya iklim internet yang sehat untuk diakses, lewat adanya kecakapan kognitif, etika, sosial-emosional, dan kecapakan teknis dalam memanfaatkan internet.

Kompetisi yang mengambil tema besar “Kreasi Edukasi, Kolaborasi Antar Generasi” ini mewajibkan peserta membuat video dengan 3 pilihan sub-topik, yaitu Stop Cyberbullying (Perundungan Siber), Stop Konten Negatif (Pornografi, Ujaran Kebencian) dan Stop Hoax (Berita Bohong). Durasi video minimal 2,5 menit dan tidak melebihi 3 menit. Tahap pengiriman karya sampai dengan pengumuman berlangsung dari tanggal 7 Oktober s/d 30 November 2019. Karya-karya terpilih dinilai secara lebih detail oleh juri utama (Prilly Latuconsina) untuk memperebutkan juara I, II, dan III dan Netizen lewat voting like YouTube untuk memperebutkan juara favorit.
Melalui proses pengambilan video selama 2 hari dan editing marathon kurang lebih 3 hari, SMP Negeri 10 Surabaya yang diwakili oleh Tim Konselor Sebaya mengikuti kompetisi ini dengan mengambil judul “Stop Hoax, Bijak Bersosial Media”, dan berhasil meraih Juara Favorit dengan perolehan Like YouTube sebanyak 2.000 Likes. SMP Negeri 10 Surabaya merupakan satu-satunya peserta dari Surabaya.

Berikut deskripsi videonya:
Apa yang kita alami saat ini adalah banjir bandang informasi yang sangat deras. Oleh karena itu, kita sebagai Netizen atau WargaNet yang cerdas, haruslah mempunyai filter yang sangat ketat, sehingga informasi yang sampai pada kita dapat kita pilih. Kecenderungan pengguna Sosial Media sekarang ini adalah sangat mudah sekali copy and share apapun informasi yang diterima tanpa melakukan Check Validitas Kebenaran terlebih dahulu, dan tanpa pertimbangan Kemanfaatan dan Kemaslahatan. Kemudahan teknologi dan memperoleh informasi dalam genggaman tangan justru malah menjadikan manusia Jaman Now malas melakukan Tabayyun.
Video ini menceritakan contoh kecil berita HOAX yang terjadi di lingkungan pelajar sekolah, dimana dalam suatu kegiatan belajar kelompok, seorang siswa (Reyvaldo) membuat berita HOAX yang berisi pengumuman bahwa besok sekolah libur dengan memakai nomor WhatsApp yang tidak dikenal dan mengirimkannya ke salah satu teman.

Kemudian, tanpa menelusuri kebenaran berita tersebut, oleh siswa langsung menyebarkannya ke WhatsApp grup kelas. Tersebarlah berita tersebut keseluruh siswa di kelas tersebut. Namun, ada beberapa siswa yang tidak mempercayai berita HOAX itu dan terjadi perdebatan dalam kelompok apakah besok libur atau tidak. Siswa yang mempercayai berita HOAX, bersikeras untuk tidak masuk sekolah dan siswa yang tidak percaya berita HOAX konsisten akan masuk sekolah. Keesokan harinya, salah seorang guru (May Yustina) terkejut dengan banyaknya siswa yang tidak hadir di kelas, dan menanyakan kepada siswa kenapa banyak temannya yang tidak masuk sekolah. Diketahuilah penyebabnya yaitu ada berita HOAX yang menyebar melalui media social WhatsApp.

Esoknya, pada waktu semua siswa sudah masuk sekolah, seorang Guru Bimbingan dan Konseling (Dian Eko Restino) memberikan bimbingan kelas mengenai cara-cara menyikapi berita yang belum tentu kebenarannya dan belum jelas siapa pengirimnya. Dan kemudian diakhiri dengan deklarasi bersama antara guru dan siswa dengan slogan “Mari Bijak Bersosial Media dan Bersama Lawan HOAX!”
Berikut video lengkapnya:
Jurnalis: Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Editor: Wid Dwi Bowo/ @tvpendidikan_official
Publisher: Farhan Eka Febriyanto/ @farhanekafebriyanto
Mantap betul..
Lanjutkan..
Semoga sukses.
Terimakasih kakak @Ganik 🙂