Untuk memperingati bulan Ramadhan yang sudah menginjak hari ke-5, SMPN 10 Surabaya mengadakan rangkaian acara kegiatan Pondok Ramadhan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT di bulan suci Ramadhan. Kegiatan yang diwajibkan untuk seluruh siswa dan siswi SMPN 10 Surabaya beragama Islam ini diadakan pada tanggal 7 April hingga 14 April 2022 secara bergantian.
Diawali dengan kelas IX yang menjalani Pondok Ramadhan ini pada 7-8 April. Kelas VIII pada 11-12 April, dan diakhiri kelas VII pada 13-14 April 2022. Para siswa dan siswi di wajibkan untuk memakai busana muslim dan juga bersepatu, serta membawa Al-Quran sendiri yang digunakan untuk bertadarus.
Baca juga:
“Kolintang, Ekstrakurikuler Baru Yang Akan Menjadi Unggulan“
Kegiatan ini dimulai dengan presensi, pembacaan Al-Quran oleh Qari’, lalu ada pemberian materi di hari pertama. Dilanjutkan shalat Dhuha, dzikir, doa bersama, dan rangkaian acara lain di hari selanjutnya. Acara ini berjalan dengan lancar, meskipun dilaksanakan dalam keadaan berpuasa, tidak menyurutkan niat siswa dan siswi SMPN 10 Surabaya untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.
Setelah shalat Dhuha di hari ke-2 terdapat sambutan dan ceramah dari Kepala SMPN 10 Surabaya yakni Drs. M. Masykur HS, M.SI. Beliau menyampaikan bahwa setinggi apapun ilmu yang kita punya harus tetap mengedepankan rendah hati.
“Tidak baik menyombongkan ilmu yang kamu punya. Setinggi apapun ilmu yang kamu punya, sedikit dari mereka sudah bisa membantu orang lain”, ungkapnya.
Selain itu, Bapak Masykur juga berharap acara ini dapat membangun inisiatif siswa untuk lebih giat melakukan kegiatan keagamaan seperti ini di rumah, mengamalkan hal-hal baik dimanapun mereka berada. Dan tetap semangat menjalani kehidupan.
“Jangan pernah merasa rendah diri dengan kondisi dan jangan pernah merasa kecewa dengan posisi”, ujarnya.
Acara ini juga terdapat santunan kepada anak yatim/piatu oleh keluarga Almarhumah Ibu Hartati Handayani, guru Matematika SMPN 10 Surabaya. Anak yatim/piatu SMPN 10 Surabaya yang telah didata oleh sekolah mendapatkan santunan dan diserahkan oleh Bapak Kepala Sekolah. Guru Pendidikan Agama Islam, Linda Windarti, S,Pd. mengatakan bahwa santunan ini adalah amanah dari Bu Yani ketika sakit.
“Waktu Almarhumah sakit saya diberi amanah untuk membagikan tabungannya sebagai bingkisan santunan siswa yatim/piatu di bulan Ramadhan. Kemudian saya koordinasi bersama ahli warisnya dan disetujui untuk memberi santunan yang pahalanya dihadiahkan untuk Bu Yani sebagai amal jariyahnya”, tuturnya.
Baca juga:
“Webinar SERASI OSIS SPENLUSA, Ajak Remaja Temukan Jati Dirinya“
Selain itu juga terdapat kegiatan menggambar kaligrafi yang dimaksudkan untuk mengasah kreativitas siswa dan siswi SMPN 10 Surabaya. Mereka membawa contoh kaligrafi, kertas gambar, dan crayon sendiri, lalu anak-anak menggambar ulang di sekolah.
Rangkaian kegiatan Pondok Ramadhan ini berakhir pada pukul 10.30 dengan doa bersama. Diharapkan acara ini dapat menjadi agenda tahunan untuk SMPN 10 Surabaya yang akan dilaksanakan setiap tahunnya di bulan Ramadhan. Dan juga diharapkan siswa dan siswi SMPN 10 Surabaya dapat menjadi anak-anak yang berakhlakul karimah yang dapat mempunyai akhlak yang baik, mulia dan terpuji. Sesuai tema Pondok Ramadhan SMPN 10 Surabaya tahun ini.
Jurnalis : Nikita Rossie Kirana (8-A) / @nikita.rossie
Editor dan Publisher: Humas SPENLUSA
Nama : Aprilia Devi Pertiwi
Kelas : 7B
No.absen : 04
Komentar : tetap bersemangat walaupun tetap menjaga protokol kesehatan
Nama : Aprilia Devi Pertiwi
Kelas : 7B
No.absen : 04
Komentar : tetap melakukan sholat di
duha disekolah walaupun tetap menjaga protokol kesehatan
Nikita calon jurnalis handal…terima kasih lanjutkan dfn tulisan2 yg update dan teroercaya…sukses selalu buat kamu cantik