Ona Gobel, S.Pd. Pejuang Abdi Negara Dari Tanah Sulawesi

Ona Gobel, S.Pd. Siapa yang tak kenal dengan sosok yang begitu khas dengan logat Sulawesi-nya . Bagi siswa yang pernah mengenyam pendidikan di SMP Negeri 10 Surabaya,mendengar nama beliau pasti langsung terlintas pelajaran Bahasa Indonesia. Dibalik kesahajaan penampilannya, tersembunyi sosok yang humoris dan menyenangkan.

Beliau adalah Ibu Ona Gobel. Banyak teman sejawat sesama guru SMP Negeri 10 Surabaya memanggilnya Mama Ona. Hal tersebut ada sejarahnya, yakni ketika perpisahan guru yang purna tugas, teman-teman guru mempersembahkan drama operet berjudul “Putri Danaya”, dimana beliau berperan sebagai “Mama Ona”, Ibunda Putri Danaya. Mungkin itulah salah satu bakat terpendam (terlalu dalam) dari seorang Ona Gobel.

Mama Ona Bersama Sahabat, Ibu Injayanti dan Ibu Umi (Foto: Dian)

Kelahiran

Mama Ona lahir dengan nama lengkap Ona Gobel pada 21 Januari 1960 di Watampone, Sulawesi Selatan. Setelah memasuki masa SD, beliau bersama kedua orang tua berpindah domisili ke Gorontalo, Sulawesi Utara mengikuti Sang Ayah, seorang prajurit Polisi yang pindah tugas.

Riwayat Pendidikan

Mama Ona mengenyam pendidikan di SDN Mandala Gorontalo. Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 2 Gorontalo. SMA Negeri 1 Gorontalo menjadi pilihan sekolah lanjutan tingkat menengah atas beliau. Karena kecintaannya pada karya sastra, yaitu puisi, Mama Ona memilih masuk kuliah D-1 Jurusan Bahasa Indonesia, di IKIP Negeri Gorontalo.

Pengabdian Menjadi PNS

Bahasa Indonesia mengantarkan Mama Ona mengabdi menjadi guru. Awal karir beliau adalah menjadi tenaga pengajar di SMP Negeri 1 Palu, Sulawesi Tengah. Tidak berselang lama, beliau diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada Tahun 1983, juga di SMP Negeri 1 Palu tersebut.

Mama Ona Sewaktu Mengajar di Kelas (Foto: Dian)

Hijrah ke Surabaya

Tahun 1993 mungkin menjadi tahun tak terlupakan bagi Mama Ona. Pada Tahun tersebut mengharuskan beliau untuk hijrah ke Surabaya, mengikuti suami yang berpindah tugas ke Telkom Surabaya. Beliau pun juga harus berpindah tempat mengajar, yaitu ke SMP Negeri 10 Surabaya. Sesuatu yang mungkin sangat spesial, karena selama menjadi Abdi Negara di Surabaya hanya SMP Negeri 10 Surabaya sekolah yang menjadi tempat pengabdian sampai pensiun dari guru pengagum puisi-puisi karya Chairil Anwar ini.

Ya, pada Januari tahun 2020 ini adalah masa akhir beliau menjadi PNS sebelum menikmati masa pensiun. Penikmat makanan pedas ini mengatakan bahwa masa pensiun ingin beliau nikmati dengan mengembangkan usaha kos-kosan miliknya.

“Saya ingin menikmati pensiun pak, kos-kosan yang sudah ada akan saya kembangkan lebih baik lagi, menjadi passive income. Kan enak, santai-santai, jadi juragan kos, tapi dapat income”, Kata Mama Ona dengan nada bercanda.

Mama Ona Bersama Rekan Guru dan Siswa. (Foto: Dian)

Kesan dan Pesan

Tidak terasa, 37 tahun  pengabdian Mama Ona menjadi PNS, sudah terlewati dimana 27 tahun beliau habiskan waktunya untuk SMP Negeri 10 Surabaya. Hal yang paling berkesan selama mengabdi menjadi guru, menurut Mama Ona adalah ketika berkumpul bersama teman-teman sejawat. Saling bercanda dan bercengkrama, saling berbagi, dan makan-makan bersama. Hal itu memang terbukti demikian, ketika bercanda, Mama Ona kadang menyelipkan kata-kata berbahasa Jawa. Terdengar semakin kocak ketika yang mengucapkan Mama Ona, karena bahasa Jawa diucapkan dengan logat/ aksen Gorontalo.

“Semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi ya, di acara perpisahan purna tugas saya. Nanti kita dolan lagi. Kemarin-kemarin saya yang jadi pemeran drama untuk teman yang pensiun, nanti ganti kalian pemerannya, saya yang melihat dan menikmati”, kata Mama Ona.

Beliau tak lupa juga memberikan pesan-pesan kemajuan untuk SMP Negeri 10 Surabaya.

“Semoga SMP Negeri 10 Surabaya semakin baik,  maju dan sukses. Dibawah kepemimpinan Abah Drs. M. Masykur HS, M.Si, semoga SMP Negeri 10 Surabaya menjadi yang terdepan dalam pemanfaatan pembelajaran berbasis IT “atas awan”. Yang muda-muda ini harus menjadi pelopor, saya yang tua, tak menikmati pensiun saja”, Pungkas Mama Ona, tetap dengan nada canda dan tawa renyahnya.

Selamat menikmati purna tugas, Mama Ona. Semoga sehat dan bahagia selalu, serta kita bisa berkumpul dan bercanda lagi di lain kesempatan. Semoga dedikasi Mama Ona selama bertugas akan menjadi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir sampai di akhir nanti.

Jurnalis : Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Editor : Nazilatul Maghfirah/ @zila_fira
Publisher : Wid Dwi Bowo/ @tvpendidikan_official

4 thoughts on “Ona Gobel, S.Pd. Pejuang Abdi Negara Dari Tanah Sulawesi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *