Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 3 hari yang lalu telah berakhir. Tidak hanya peserta didik kelas VII yang mengikuti MPLS. Para orang tua tahun ini juga diwajibkan mengikuti Masa Orientasi Orang Tua Peserta Didik (MOOTD) yang berlangsung serentak se-Kota Surabaya Sabtu (22/7/2023).
SMPN 10 Surabaya juga turut mensukseskan acara tersebut, dengan mengundang seluruh orang tua kelas VII. Acara dengan judul “Sinergi Kuat, Anak Surabaya Hebat” ini berlangsung dengan khidmat. Dimulai dengan pengarahan langsung Kepala SMPN 10 Surabaya, Rumadi, S.Pd. kepada seluruh orang tua yang hadir. Dilanjutkan dengan mengikuti arahan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, melalui saluran Zoom.
Dalam pengarahannya, Kepala SMPN 10 Surabaya menyampaikan beberapa hal. Diantaranya mengenai pagu penerimaan siswa baru kelas VII tahun 2023. Beliau mengatakan pagu telah dilakukan penyesuaian terkait ketersediaan kelas di SMPN 10 Surabaya.
“Mohon maaf bisa disampaikan ke tetangga-tetangganya pagunya kami kurangi dan benar-benar kami sesuaikan dengan kelas yang ada. Semua penerimaan siswa baru melalui online, tidak ada yang offline. Maka mohon disampaikan ke saudara, tetangga yang kemarin tidak diterima di negeri bisa mendaftar di sekolah swasta terdekat”, ucapnya.
Selain itu Bapak Rumadi juga menjelaskan tentang program-program sekolah. Tentunya beliau juga meminta dukungan para orang tua untuk bersama-sama mensukseskan program-program sekolah bersama-sama demi siswa SMPN 10 Surabaya.
“Anak-anak panjenengan sudah kami kenalkan dengan lingkungan sekolah. Disini juga ada pembiasaan-pembiasaan. Ada program SAS, Sekolahe Arek Suroboyo. Semua ini kami lakukan untuk anak-anak kita. Dan kami mohon panjenengan selaku orang tua bersama-sama mendukung program-program sekolah”, tuturnya.
Baca juga:
“MPLS SPENLUSA 2023: “Takwa, Cerdas, dan Berkebhinnekaan Global”“
Kemudian ditambahkan oleh beliau tentang sinergitas komunikasi antara orang tua dan sekolah. Beliau meminta untuk intens berkomunikasi dengan guru, terutama wali kelas dan guru BK. Karena sekolah dan rumah merupakan satu kesatuan untuk mendidik putra-putrinya.
“Sekolah dengan rumah itu sama Bu. Jadi pembiasaan-pembiasaan harus benar-benar dibiasakan dirumah. Kalau kebiasaan dirumah semakin baik, di sekolah semakin baik lagi. Makanya harus ada sinergi antara orang tua dengan sekolah. Jika ada sesuatu, sampaikan ke sekolah, ke saya atau ke wali kelas, guru BK. Kita bicarakan dulu dengan baik karena kita satu kesatuan”, tegasnya.
Tepat pada pukul 09.00 WIB acara dilanjutkan dengan mendengarkan arahan melalui zoom bersama Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Beliau memberikan point-point penting kepada para orang tua tentang parenting dan pendidikan. Utamanya tentang generasi emas Indonesia di tahun 2045 mendatang.
“Tahun 2045 di Indonesia itu adalah generasi emas. Anak yang hari ini duduk di bangku SMP, SMA, mereka akan menjadi pemimpin. Berarti sejatinya hari ini yang menjadi orang tua itu adalah menjaga kota ini untuk anak-anak kita yang akan menjadi generasi emas. Anak kita harus menjadi yang terbaik dengan kelebihannya”, ungkapnya.
Eri Cahyadi juga menegaskan tidak ada perbedaan kualitas antara sekolah negeri dan swasta. Beliau menegaskan tidak membedakan antara negeri dan swasta. Dan sekolah bukanlah satu-satunya kunci kesuksesan siswa.
“Bukan karena negeri dan swasta. Seorang berhasil karena bukan hanya sekolahnya saja. Tapi seorang berhasil menjadi pemimpin karena akhlaknya yang bagus. Karena kejujurannya, keberaniannya dan karena keyakinannya bisa merubah sesuatu menjadi lebih baik”, tegasnya.
Baca juga:
“Idul Adha 1444 H, Keluarga Besar SPENLUSA Sembelih dan Bagikan 3 Ekor Sapi“
Walikota juga berpesan kepada orang tua untuk lebih dekat dengan anak-anaknya. Berbicara dari hati ke hati antara orang tua dan anak. Untuk mengetahui kelebihan, menguatkan karakter untuk masa depan bangsa.
“Setiap anak niku nggadah kelebihan. Orang tua yang baik adalah orang tua yang tahu kelebihan putra-putrinya. Kalau ingin melihat anak kita secara nyata hatinya biarkan dulu mereka menentukan pilihannya. Saya ingin membentuk anak-anak di Surabaya anak-anak yang memiliki karakter kebangsaan, agama yang kuat.”, ucapnya.
“Kedekatan anak dan orang tua itu batiniahnya sangat kuat. Tapi kalau ada anak tidak menghormati orang tuanya tolong instrospeksi diri kita sendiri, jangan salahkan anak kita. Apakah kita pernah berbicara dengan anak kita dari hati kita. Ini yang harus dijaga”, tambahnya.
Baca juga:
“Meriah! Takbir Keliling SMPN 10 Surabaya Semarakkan Idul Adha 1444 H“
HUMAS SPENLUSA
One thought on “MOOTPD di SPENLUSA, Pengarahan Wali Murid oleh Kepala Sekolah dan Zoom Bersama Walikota”