Senin (7/11/2022) DP3APPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Surabaya mengadakan kegiatan Sosialisasi Dinamika Remaja (Sosdir) di SMP Negeri 10 Surabaya (SPENLUSA). Acara ini dihadiri oleh penanggung jawab program dinamika remaja di DP3APPKB, Dita Amalia dan Adwin Kurniawan.
Siswa siswi yang berjumlah 50 anak perwakilan dari setiap kelas dikumpulkan di musholla. Sosialisasi dimulai saat jam menujukkan pukul 08.00 WIB dan dibuka dengan sambutan dari Agung Adriyanto, S.Pd, selaku Wakasek Kesiswaan. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan kenakalan dari seorang pelajar yang masih dibawah umur tetapi sudah mengendarai motor untuk berangkat ke sekolah dan kesalahan remaja masa kini dalam menggunakan handphone.
“Siswa dilarang membawa sepeda motor untuk menghindari hal-hal yang buruk seperti tawuran dan lain-lain. Penggunaan HP yang tidak tepat, contoh makan sambil bermain HP sehingga keluarga ataupun orang-orang disekitarnya menjadi tidak dipedulikan lagi, HP dibawa ke kekamar mandi dan lainnya”, ucapnya.
Selanjutnya, maeri inti diberikan oleh Bu Dita. Dalam pemaparan materinya, beliau menjelaskan tentang pengertian dari remaja, dan bagaimana menjadi seorang remaja yang memiliki sifat positif.
“Remaja itu seseorang yang berusia 10-24 tahun. Ciri-ciri remaja adalah pubertas, menstruasi bagi perempuan, mimpi basah bagi laki-laki, dan organ reproduksinya sudah mulai berfungsi walaupun belum maksimal”, ujarnya.
Baca juga:
“Festival Banjari SMK Pawiyatan, Grup Miftahul Jannah SPENLUSA Rebut Juara 2“
Lalu, Bu Dita juga menegaskan terutama kepada perempuan, bagian-bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh siapapun. Hal ini dirasa sangat penting untuk diperhatikan dan jadi prinsip yang kuat, karena disinilah letak kehormatan dan kemuliaan seorang perempuan harus dijaga.
“Kita harus menghindari yang namanya seks bebas karena tubuh kita sangat berharga. bagian-bagian tubuh yang tidak boleh di sentuh oleh siapapun adalah mulut, dada, payudara, pantat, dan kemaluan”, tegasnya.
Setelah mendengarkan materi yang diberikan oleh Bu Dita, siswa diajak untuk melihat sebuah film pendek tentang seorang remaja yang dibully oleh teman-temannya dikarenakan ayahnya seorang koruptor, dan berujung penggunaan narkoba, pergaulan yang salah, dan seks bebas.
Dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua oleh Adwin Kurniawan. Beliau menjelaskan tentang bahaya bullying. Dan pada sesi ini, para siswa lebih banyak diajak untuk aktif maju ke depan untuk mencari dari mana saja bullying dapat terjadi. Salah satu siswa mengatakan bahwa bullying bisa berasal dari akun sosial media seperti tiktok dan Instagram ada juga yang bilang bahwa bullying juga bisa berasal dari game online.
“Pembullyan dapat terjadi dimana saja dan dapat melalui berbagai hal. Contohnya melalui media sosial tiktok, Instagram, game dan masih banyak lagi”, jelasnya.
Baca juga:
“Operasi Bina Waspada Semeru 2022, Sat Binmas Polrestabes Surabaya Berikan Penyuluhan di SPENLUSA“
Jurnalis : Bella Oktavia Putri Chahyono (8-F) / @oktviabella_
Editor dan Publisher: Humas SPENLUSA
One thought on “DP3APPKB Berikan Sosialisasi Dinamika Remaja (Sosdir) di SPENLUSA”