Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya memberikan sosialisasi ‘Dinamika Remaja’ kepada siswa SMP Negeri 10 Surabaya, Jumat (21/02/2020). Sebanyak 54 siswa yang berasal dari perwakilan setiap kelas dan Konselor Sebaya menjadi peserta sosialisasi ini, didampingi oleh para guru BK. Agenda sosialisasi dari DP5A ini digelar di seluruh SMP di Surabaya secara terjadwal, kebetulan SMP Negeri 10 mendapatkan jadwal Jumat hari ini.
Tepat pukul 08.10 WIB acara dibuka oleh moderator sekaligus guru BK kelas VIII, Bapak Alfian Yanis Chandra Kirana, S.Pd., Gr. Acara diawali dengan doa pembuka dan kemudian diteruskan sambutan singkat dari Bapak Wakasek Kesiswaan, Agung Adriyanto, S.Pd. Dalam sambutannya, Bapak Agung yang mewakili Kepala Sekolah ini mengatakan, acara sosialisasi ini adalah bantuan kepada siswa sebagai pengetahuan supaya remaja bertindak di jalan yang benar.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya kalian melakukan perbuatan yang sesuai jalur yang benar, supaya hidup kalian berjalan seperti yang kalian dan orangtua harapkan. Kalian bisa mengetahui dan mencegah perbuatan-perbuatan remaja yang kurang baik. Juga bisa kalian sampaikan ke teman-teman, minimal kalian sendiri tidak berbuat hal-hal yang negatif”, ungkap Bapak Agung.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Ibu Yuli Muji Lestari, S.H. Polisi yang bekerja di Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Polrestabes Surabaya ini menyampaikan materi tentang Anti Tawuran, Bullying dan Pelecehan Seksual. Beliau mengawali materinya dengan mode dialog kepada siswa, kemudian beliau menyampaikan bahwa jika mempunyai komunitas teman yang suka tawuran lebih baik ditinggalkan dan dilaporkan ke guru.
“Apakah ada yang suka melakukan bullying kepada temannya? Atau tawuran? Masuk geng Jawara atau All-Star? Kalau ada teman atau komunitas seperti itu tinggalkan saja, atau laporkan kepada Bapak/Ibu Guru. Masih banyak teman lain yang lebih baik”, kata Ibu Yuli.

Kemudian Ibu Yuli juga menekankan bahwa pergaulan yang negatif hanya akan menjerumuskan dan menghalangi kesuksesan di masa depan.
“Seperti yang dikatakan Pak Agung tadi, kalian harus tetap berjalan pada jalur yang baik. Ibarat kereta, jangan ada yang belok kanan belok kiri, harus tetap pada relnya. Semua punya cita-cita? Nah, pergaulan yang negatif itu nanti hanya akan menjerumuskan kalian dan menghalangi kesuksesan. Kita bertemu di sekolah saja ya, enak, bisa ngobrol dan bercanda seperti ini. Jangan sampai kalian bertemu saya di kantor polisi karena melakukan perbuatan yang tidak baik”, canda Ibu Yuli menutup materinya.
Acara berlangsung dengan semangat. Nampak para siswa peserta sosialisasi dengan antusias memperhatikan materi demi materi yang disajikan narasumber. Materi kedua disajikan oleh Bunda Asteria Ratnawati Saroinsong, S.Psi., Psi., yang menyampaikan materi tentang segala sesuatu mengenai dinamika remaja. Beliau memotivasi kepada siswa yang berusia remaja ini untuk berperilaku layaknya remaja.

“Kalian remaja, anak-anak atau dewasa? Kalau remaja, ayo tunjukkan bahwa kalian memiliki perilaku layaknya remaja supaya kalian tidak diperlakukan seperti anak kecil. Tidak boleh lagi celometan, ngerjakan PR harus disuruh-suruh, sholat Shubuh harus dibangunkan. Hindari itu semua’, kata Bunda Ria.
Selanjutnya, Psikolog yang bertugas di Puspaga (Pusat Pembelajran Keluarga) yang bertempat di gedung SIOLA Surabaya ini juga menanyakan tentang cita-cita ke beberapa siswa. Ada yang bercita-cita menjadi pengusaha toko, dokter umum, dan ada pula siswa yang masih bingung menentukan cita-citanya. Lalu Bunda Ria memberikan motivasi kepada siswa.
Baca juga: “SMP Negeri 10 Surabaya Sosialisasikan Bahaya Pornografi Kepada Orangtua dan Siswa“
“Jika hidup tapi tidak mempunyai tujuan hidup, kalian nanti hanya berjalan mengikuti arus. Diajak teman kesana kemari ngikut saja. Tapi, kalau punya cita-cita, kita akan tahu cara menjaga diri dan belajar supaya pintar untuk menggapai cita-cita kalian”, ucap Bunda Ria.
Materi dilanjutkan dengan menonton video dari Puspaga tentang bullying dan pergaulan tidak sehat. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok membahas tentang masalah yang terjadi pada remaja, penyebab dan solusinya. Para siswa melaksanakan diskusi dengan antusias lalu mempresentasikan hasilnya yang dipandu oleh Bunda Ria. Tak lupa, siswa yang mempresentasikan hasil diskusinya diberikan hadiah berupa snack dan gantungan kunci oleh pemateri dan moderator.

Menutup sajian materinya, Bunda Ria memberikan highlights pesan-pesan penting kepada para siswa. Pembicara tetap acara “Mozaik” di Suara Muslim FM ini mengungkapkan pentingnya berlatih tanggung jawab, karena manusia telah diberikan perangkat yang sempurna oleh Tuhan.
“Kita sudah diberikan tangan, kaki, dan akal oleh Tuhan supaya bisa menentukan jalan yang benar. Alasan-alasan tentang keadaan hidup dan orangtua tidak boleh menjadi hal yang menyebabkan kalian berbuat tidak baik. Begitu kalian nanti memasuki usia dewasa, tanggung jawab berada pada pundak kalian”, pungkasnya.
Jurnalis : Dian Eko Restino/ @dian_eko_restino
Editor : Nazilatul Maghfirah/ @zila_fira
Publisher : Wid Dwi Bowo/ @tvpendidikan_official
One thought on “Cegah Kekerasan Pelajar, DP5A Kota Surabaya Sosialisasikan Dinamika Remaja di SMP Negeri 10 Surabaya”