SMP Negeri 10 Surabaya menyambut baik rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang akan menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen mulai Senin (10/1/2022) pekan depan. Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan juga atas perintah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Sarana dan Prasarana SPENLUSA telah disiapkan sedemikian rupa untuk menunjang pembelajaran dan memberikan layanan pendidikan semaksimal mungkin kepada para peserta didik.
Baca juga:
Sebagai persiapan terakhir, SMPN 10 Surabaya memberikan sosialisasi PTM 100% ini kepada para orang tua dan wali murid, Sabtu (8/1/2022) melalui Zoom Meeting. Acara sosialisasi yang dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 10 Surabaya, Drs. M. Masykur HS., M.Si ini sangat penting, karena dibutuhkan peran dan dukungan orang tua dalam mensukseskan PTM 100% ini.
“Untuk SMPN 10 PTM ini bukan hal yang baru karena kita sudah mulai PTM ini sudah satu semester yang lalu dan berjalan dengan baik. Hanya saja, kapasitas waktu itu kita batasi. Namun berdasarkan kajian, mulai Senin (10/1/2022) besok mulai dilaksanakan PTM 100 persen, hanya saja berjenjang”, kata Abah Masykur membuka acara.
Kepala Sekolah juga menjelaskan jadwal dalam 2 shift, durasi pembelajaran, teknis pengantaran dan penjemputan, serta pembagian siswa yang masuk. Hal krusial yang harus diperhatikan orang tua adalah teknis pengantaran dan penjemputan karena letak geografis dan topografis SMPN 10 Surabaya terbilang terbatas.
“Semua warga SMPN 10 tahu bahwa sekolah kita ini spesial, padat. Kita akan lakukan penyesuaian, terutama pada saat pengantaran dan penjemputan untuk menghindari crowded. Untuk itu, silakan putra-putrinya diturunkan di tempat parkir lalu Bapak Ibu bisa langsung keluar di gerbang sebelah barat. Begitu pula saat penjemputan dan harus dilakukan tepat waktu”, ujarnya.
Seperti yang telah disampaikan Kepala Sekolah pada pertemuan ini, PTM 100 persen akan dilakukan dalam 2 sesi/shift minimal dalam seminggu kedepan. Lalu akan dilakukan evaluasi dan monitoring. Tidak menutup kemungkinan, pada pekan-pekan selanjutnya PTM akan dilakukan 100 persen tanpa shift, jika semuanya berjalan lancar tentunya dengan dukungan semua pihak.
“PTM di SMPN 10 akan dilakukan 6 jam pelajaran tiap sesi. Setiap jam pelajaran kita mengambil 25 menit. Sehingga kalau di jadwal global, sesi satu berlangsung mulai 06.30 dan berakhir pukul 09.00. Kemudian sesi 2 mulai pukul 10.00 dan berakhir pada pukul 12.30. Siswa nomor presensi ganjil masuk pada sesi 1, sedangkan nomor genap masuk pada sesi 2. Jadi setiap hari anak-anak masuk, dengan pengertian sudah tidak ada tatap muka daring seperti kemarin. Siswa yang tidak masuk tanpa surat ijin tertulis, maka akan dicatat Alpha”, lanjutnya.
Baca juga:
“Konser Amal Arti Guru, Walikota Eri: Guru Adalah Orang Tua Kita“
Hal yang paling banyak menjadi kendala orang tua yakni tidak bisa mengantar-jemput putra-putrinya. Bapak Kepala Sekolah menegaskan, dalam PTM 100 persen ini antar-jemput siswa lebih luwes dan ada toleransi. Sudah tidak ada kewajiban untuk antar jemput, namun jika orang tua bisa mengantar-jemput putra-putrinya, itu merupakan pilihan yang terbaik.
“Menurut kepala Dinas Pendidikan Surabaya kemarin disampaikan, untuk antar-jemput ini sudah ada toleransi dan lebih luwes. Siswa boleh naik Ojek Online, kendaraan umum, dan yang rumahnya dekat boleh dengan berjalan kaki. Tapi dengan catatan orang tua bisa memastikan dan menjamin keberangkatan dan kepulangan siswa betul-betul sampai di lokasi. Jadi ini merupakan tanggung jawab orang tua. Jangan sampai nanti terjaring operasi Satpol PP. Jika terjadi demikian, maka itu sepenuhnya tanggung jawab orang tua”, tegasnya.
Terakhir, Abah Masykur kembali lagi meminta kepada seluruh pihak untuk bekerjasama dengan baik. Antara sekolah dan orang tua bisa bersinergi dalam mewujudkan PTM 100 persen ini dengan aman, tertib dan lancar. Demi layanan pendidikan yang optimal untuk siswa-siswi SMP Negeri 10 Surabaya.
“Kami mohon kerjasamanya, agar anak-anak kita tetap mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik. Khususnya di SMP Negeri 10 Surabaya ini. Sehingga bisa menghasilkan anak-anak hebat, berprestasi, dan berkualitas. Jika ada pertanyaan lanjutan, akan kami jawab melalui wali kelas masing-masing. Sekolah ini tidak bisa berjalan tanpa kerjasama antara sekolah dan orang tua. Karena kita adalah keluarga besar. SMP Negeri 10 Surabaya Super Hebat”, tutupnya.
(HUMAS SPENLUSA)